Selasa, 22 November 2016

TUGAS 5

Pentingnya seorang akuntan dalam fungsi manajemen sebuah perusahaan

Letak pentingnya seorang akuntan dalam fungsi manajemen sebuah perusahaan yaitu :
· Perencanaan, menyusun dan berpartisipasi dalam mengembangkan sistem perencanaan, menyusun sasaran-sasaran yang diharapkan, dan memilih cara-cara yang tepat untuk memonitor arah kemajuan dalam pencapaian sasaran.
· Pengevaluasian, mempertimbangkan implikasi-implikasi historikal dan kejadian-kejadian yang diharapkan, serta membantu memilih cara terbaik untuk bertindak.
· Pengendalian, menjamin integritas informasi finansial yang berhubungan dengan aktivitas organisasi dan sumber-sumbernya, memonitor dan mengukur prestasi, dan mengadakan tindakan koreksi yang diperlukan untuk mengembalikan kegiatan pada cara-cara yang diharapkan.
· Menjamin pertanggungjawaban sumber, mengimplementasikan suatu sistem pelaporan yang disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi sehingga sistem pelaporan tersebut dapat memberikan kontribusi kepada efektifitas penggunaan sumber daya dan pengukuran prestasi manajemen.
· Pelaporan eksternal, ikut berpartisipasi dalam proses mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi yang mendasari pelaporan eksternal.


Makna persamaan akuntansi

Modal = Aset
Hutang = Aset
Artinya aset itu terdiri dari modal dan hutang sehingga bisa kita tuliskan seperti berikut:
Aset = Modal + Hutang
Karena dalam dasar akuntansi modal bisa disebut ekuitas dan hutang adalah liabilitas, persamaan diatas bisa dirubah menjadi:
Aset = Ekuitas + Liabilitas
Hanya dari 2 informasi tersebut kita sudah  memiliki 3 persamaan. Selanjutnya kita mengetahui bahwa keuntungan merupakan bagian dari ekuitas juga. Keuntungan diperoleh dari pendapatan yang dikuraangi beban biaya. Jika kita masukkan ke dalam persamaan terakhir maka akan menjadi:
Aset = Modal + Hutang + Keuntungan
Aset = Modal + Hutang + (Pendapatan – Biaya)
Sekarang kita memiliki 4 persamaan. Ke-4 Persamaan ini bila disederhanakan maka akan memenuhi prinsip keseimbangan akuntansi yang biasa dikenal dengan:
Aktiva = Pasiva
yang artinya aktiva atau kekayaan yang dimiliki harus sesuai dengan bagian yang ada dalam kekayaan tersebut. Dalam hal ini bagian yang dimaksud adalah modal, hutang dan keuntungan.
Aset = Modal
Persamaan ini hanya memiliki 2 elemen yaitu aset dan modal. Aset dapat diartikan sebagai harta yang dimilki dan modal adalah sumber kekayaan yang berasal dari pemilik saham (ekuitas). Dengan melihat hubungannya persamaan ini berarti. kekayaan yang dimiliki berasal dari modal.
Aset = Hutang
Persamaan ini juga hanya mengandung dua elemen yaitu aset dan hutang. Dalam artikel sebelumnya hutang adalah liabilitas atau kewajiban perusahaan dianggap sebagai suatu aset.
Hutang yang dimaksud dalam hal ini juga termasuk hutang dari pihak lain terhadap kita. Karena itu persamaan diatas dapat berarti aset atau kekayaan dipengaruhi juga dengan adanya hutang atau kewajiban.
Aset = Modal + Hutang
Elemen yang terkandung dalam persamaan ini ada 3 yaitu aset modal dan hutang. Persamaan ini berarti kekayaan berasal dari 2 sumber yaitu modal yang dimiliki pemilik saham dan hutang yang diberikan pihak kreditur. Persamaan ini bisa dibilang sudah cukup untuk menyajikan seluruh kekayaan perusahaan yang bersumber dari modal dan hutang atau ekuitas dan liabilitas.
Aset = Modal + Hutang + (Pendapatan – Beban Biaya)
Dalam persamaan ini mengalami penambahan 2 elemen yaitu Pendapatan dan Beban biaya. Dua elemen ini merupakan penyusun dari persamaan laba-rugi yang juga memepengaruhi jumlah kekayaan.


Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas sebagai unsur kontinuitas perusahaan

Likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Likuiditas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Likuiditas extern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan untuk memenuhi kewajibannya dengan pihak luar.
2.  Likuiditas intern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan untuk menjamin proses produksinya.
Untuk melihat suatu badan usaha likuid atau tidak, disusun suatu neraca likuiditas atau daftar likuiditas. Kemudian dihitung rasio likuiditasnya, yaitu suatu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan jumlah utang jangka pendek yang dinyatakan dengan rumus :
Ratio Likuiditas = jumlah aktiva lancar / jumlah utang jangka pendek x 100%
Suatu perusahaan dapat dikatakan likuid (mampu membayar utangnya) jika ratio likuiditasnya minimal 200%.

Solvabilitas, ialah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Kewajiban tersebut baik berupa hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek.
Ratio solvabilitas dihitung dengan rumus :
Ratio Solvabilitas = nilai jual aktiva / jumlah seluruh utang x 100% 
Jika rationya lebih besar dari 100% maka perusahaan dianggap solvabel, artinya dapat membayar semua utangnya jika pada saat itu perusahaan dilikuidasi.

Rentabilitas, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau profit dengan sejumlah modal yang ada di dalam perusahaan. Rentabilitas dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Rentabilitas ekonomis, kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari keseluruhan modal yang digunakan.
Rentabilitas ekonomis dihitung dengan rumus :
Rentabilitas Ekonomis = laba bersih sebelum pajak /  jumlah modal perusahaan  x 100%

2. Rentabilitas modal sendiri, adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan.
Rentabilitas modal sendiri dihitung dengan rumus :
Rentabilitas Modal Sendiri = laba bersih setelah pajak / jumlah modal sendiri x 100%


Ruang lingkup dari manajemen pembelanjaan dari suatu bisnis
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.

Fungsi Manajemen Keuangan
Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi Manajemen Keuangan:
·  Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
· Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
·  Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
·  Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
·  Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
·  Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
·  Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
·  Pelaporan Keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi


Daftar Pustaka :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Peran Perdagangan Luar Negeri di Indonesia

PENGERTIAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan pend...