Pentingnya
seorang akuntan dalam fungsi manajemen sebuah perusahaan
Letak pentingnya seorang akuntan
dalam fungsi manajemen sebuah perusahaan yaitu :
· Perencanaan, menyusun dan berpartisipasi dalam mengembangkan
sistem perencanaan, menyusun sasaran-sasaran yang diharapkan, dan memilih
cara-cara yang tepat untuk memonitor arah kemajuan dalam pencapaian sasaran.
· Pengevaluasian, mempertimbangkan implikasi-implikasi historikal
dan kejadian-kejadian yang diharapkan, serta membantu memilih cara terbaik
untuk bertindak.
· Pengendalian, menjamin integritas informasi finansial yang
berhubungan dengan aktivitas organisasi dan sumber-sumbernya, memonitor dan
mengukur prestasi, dan mengadakan tindakan koreksi yang diperlukan untuk
mengembalikan kegiatan pada cara-cara yang diharapkan.
· Menjamin pertanggungjawaban sumber, mengimplementasikan suatu
sistem pelaporan yang disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban dalam
suatu organisasi sehingga sistem pelaporan tersebut dapat memberikan kontribusi
kepada efektifitas penggunaan sumber daya dan pengukuran prestasi manajemen.
· Pelaporan eksternal, ikut berpartisipasi dalam proses
mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi yang mendasari pelaporan eksternal.
Makna
persamaan akuntansi
Modal = Aset
Hutang = Aset
Artinya aset itu terdiri dari modal dan
hutang sehingga bisa kita tuliskan seperti berikut:
Aset = Modal + Hutang
Karena dalam dasar akuntansi modal
bisa disebut ekuitas dan hutang adalah liabilitas, persamaan diatas bisa
dirubah menjadi:
Aset = Ekuitas + Liabilitas
Hanya dari 2 informasi tersebut kita
sudah memiliki 3 persamaan. Selanjutnya kita mengetahui bahwa keuntungan
merupakan bagian dari ekuitas juga. Keuntungan diperoleh dari pendapatan
yang dikuraangi beban biaya. Jika kita masukkan ke dalam persamaan terakhir
maka akan menjadi:
Aset = Modal + Hutang + Keuntungan
Aset = Modal + Hutang + (Pendapatan – Biaya)
Sekarang kita memiliki 4 persamaan.
Ke-4 Persamaan ini bila disederhanakan maka akan memenuhi prinsip keseimbangan akuntansi yang
biasa dikenal dengan:
Aktiva = Pasiva
yang artinya aktiva atau kekayaan
yang dimiliki harus sesuai dengan bagian yang ada dalam kekayaan tersebut.
Dalam hal ini bagian yang dimaksud adalah modal, hutang dan keuntungan.
Aset = Modal
Persamaan ini hanya memiliki 2 elemen
yaitu aset dan modal. Aset dapat diartikan sebagai harta yang dimilki dan modal
adalah sumber kekayaan yang berasal dari pemilik saham (ekuitas). Dengan
melihat hubungannya persamaan ini berarti. kekayaan yang dimiliki berasal dari
modal.
Aset = Hutang
Persamaan ini juga hanya mengandung
dua elemen yaitu aset dan hutang. Dalam artikel sebelumnya hutang adalah
liabilitas atau kewajiban perusahaan dianggap sebagai suatu aset.
Hutang yang dimaksud dalam hal ini
juga termasuk hutang dari pihak lain terhadap kita. Karena itu persamaan
diatas dapat berarti aset atau kekayaan dipengaruhi juga dengan adanya
hutang atau kewajiban.
Aset = Modal + Hutang
Elemen yang terkandung dalam
persamaan ini ada 3 yaitu aset modal dan hutang. Persamaan ini berarti kekayaan
berasal dari 2 sumber yaitu modal yang dimiliki pemilik saham dan hutang yang
diberikan pihak kreditur. Persamaan ini bisa dibilang sudah cukup untuk
menyajikan seluruh kekayaan perusahaan yang bersumber dari modal dan hutang
atau ekuitas dan liabilitas.
Aset = Modal + Hutang + (Pendapatan – Beban Biaya)
Dalam persamaan ini mengalami
penambahan 2 elemen yaitu Pendapatan dan Beban biaya. Dua elemen ini merupakan
penyusun dari persamaan laba-rugi yang juga memepengaruhi jumlah kekayaan.
Likuiditas,
Solvabilitas, dan Rentabilitas sebagai unsur kontinuitas perusahaan
Likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang
telah jatuh tempo. Likuiditas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Likuiditas extern, dimana
perusahaan mempunyai kemampuan untuk memenuhi kewajibannya dengan pihak luar.
2. Likuiditas intern, dimana
perusahaan mempunyai kemampuan untuk menjamin proses produksinya.
Untuk melihat suatu badan usaha
likuid atau tidak, disusun suatu neraca likuiditas atau daftar likuiditas.
Kemudian dihitung rasio likuiditasnya, yaitu suatu perbandingan antara jumlah
aktiva lancar dengan jumlah utang jangka pendek yang dinyatakan dengan rumus :
Ratio Likuiditas = jumlah aktiva lancar / jumlah
utang jangka pendek x 100%
Suatu perusahaan dapat dikatakan
likuid (mampu membayar utangnya) jika ratio likuiditasnya minimal 200%.
Solvabilitas, ialah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya
apabila perusahaan dilikuidasi. Kewajiban tersebut baik berupa hutang jangka
panjang maupun hutang jangka pendek.
Ratio solvabilitas dihitung dengan
rumus :
Ratio Solvabilitas = nilai jual aktiva /
jumlah seluruh utang x 100%
Jika rationya lebih besar dari 100%
maka perusahaan dianggap solvabel, artinya dapat membayar semua utangnya jika
pada saat itu perusahaan dilikuidasi.
Rentabilitas, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau
profit dengan sejumlah modal yang ada di dalam perusahaan. Rentabilitas dapat
diklasifikasikan menjadi :
1. Rentabilitas ekonomis,
kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari keseluruhan modal yang digunakan.
Rentabilitas ekonomis dihitung dengan
rumus :
Rentabilitas Ekonomis = laba bersih sebelum
pajak / jumlah modal perusahaan x 100%
2. Rentabilitas modal sendiri,
adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri
yang digunakan.
Rentabilitas modal sendiri dihitung
dengan rumus :
Rentabilitas Modal Sendiri = laba bersih
setelah pajak / jumlah modal sendiri x 100%
Ruang
lingkup dari manajemen pembelanjaan dari suatu bisnis
Tujuan Manajemen Keuangan adalah
untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu
saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi
mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus
peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.
Fungsi Manajemen Keuangan
Berikut ini adalah penjelasan singkat
dari fungsi Manajemen Keuangan:
· Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan
pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
· Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan
keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
· Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk
memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
· Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana
yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
· Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan
dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
· Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan
atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
· Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas
keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
· Pelaporan Keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi
keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar