Selasa, 06 Desember 2016

TUGAS 7


Marketing Mix atau Bauran Pemasaran
Marketing mix atau bauran pemasaran ini merupakan serangkaian unsur-unsur pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran.
Pengertian marketing mix menurut Kotler merupakan sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk meyakinkan objek pemasaran atau target pasar yang dituju. Sedangkan pengertian marketing mix menurut Stanton (1978) adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. Rangkaian dari 4 variabel inilah yang disebut jgua sebagai unsur-unsur marketing mix.

Unsur-Unsur 7P dalam Bauran Pemasaran
·         Product (produk)
·         Price (harga)
·         Place (distribusi)
·         Promotion (promosi)
·         People (orang)
·         Process (proses)
·         Physical Evidence (sarana fisik)

Dari ketujuh elemen marketing mix tersebut yang merupakan kunci sukses bagi sebuah usaha (jasa yang bertempat/salon/spa/warnet) diantaranya adalah kelengkapan produk layanan yang siap ditawarkan (one stop service), lokasi yang strategis, keramahan dan efektivitas pelayanan, tempat parkir yang memadai, dan fasilitas lain pendukung kenyamanan konsumen.

Orientasi pasar, perusahaan yang melakukan orientasi pasar, dan jangka panjangnya
Orientasi pasar bagi perusahaan merupakan suatu keharusan untuk bertahan hidup di lingkungan yang dinamis dan penuh dengan persaingan. Perusahaan pada kondisi intensitas persaingan yang tinggi sangat diperlukan strategi orientasi pasar, perusahaan dengan orientasi pasar yang minimum akan kalah bersaing dengan perusahaan pesaing.
Menurut Cravens & Peircy (2006) menyatakan bahwa ada dua pendekatan yang dapat dilakukan untuk berorientasi pasar, yaitu pendekatan Market Driven dan Driving Market.Market Driven merujuk pada orientasi bisnis yang berdasarkan pada pemahaman dan reaksi terhadap pilihan-pilihan dan perilaku pemain di struktur pasar yang ada. Strategi tradisional berfokus pada konsumen dimana diasumsikan bahwa konsumen mengetahui apa yang mereka inginkan. Implikasi dari hal tersebut adalah the rules of the competitive game dibentuk oleh pembeli (Carpenters et.,al., 2001). Sedangkan Driving Market approach mengimplikasikan pengaruh terhadap struktur pasar atau prilaku pasar, dengan tujuan meningkatkan posisi persaingan. Baik pendekatan market driven dan driving market, sama-sama berfokus pada konsumen, pesaing, dan kondisi pasar secara umum.
Perencanaan strategis berorientasi pasar adalah sebuah proses manajerial untuk membangun dan memelihara jalan yang baik antara tujuan-tujuan organisasi, keahlian-keahlian, sumber daya dan peluang-peluang yang diakibatkan perubahan pasar. Terobosan strategi dapat dilakukan melalui pemahaman yang baik dan respon yang sesuai dengan karakterisitk pasar.
Contoh kasus adalah kopi, yang merupakan salah satu komoditas tertua di dunia. Ritual minum kopi telah membentuk persepsi dan preferensi konsumen tentang kopi. Di Indonesia, kopi umumnya diminum oleh pria atau masyarakat separuh baya. Beberapa dekade lalu kopi adalah minuman yang dipersepsikan murah dan kurang bergengsi bagi remaja, pemudi, dan wanita profesional.
Di sisi lain, perkembangan social menempatkan kafe sebagai tempat yang representatif untuk mengekspresikan gaya hidup. Melalui konsep kafe, Excelso menyajikan kopi dengan gaya Itali kemudian berhasil membentuk citra yang berbeda mengenai ritual minum kopi. Saat ini setiap sore dengan mudah dijumpai, remaja baik pria maupun wanita berkumpul di kafe menikmati kopi sebagai manifestasi gaya hidup modern. Mereka menggugurkan konsep lama mengenai kopi sebagai minuman murah yang lebih tepat untuk pria.
Perusahaan dengan orientasi pasar yang rendah hanya memiliki pemahaman yang dangkal terhadap persaingan dan kebutuhan pelanggan. Dengan begitu, pelanggan lebih mudah tertarik kepada pesaing yang memberikan penawaran customer value (nilai pelanggan) lebih baik atau bahkan sama. Bagi perusahaan, hal ini akan menyebabkan posisi persaingan yang tidak terfokus. 
Perusahaan yang berorientasi pasar harus menekankan perhatian dan kemampuannya pada pelanggan (customer) guna terciptanya nilai pelanggan yang superior guna meningkatan keunggulan bersaing perusahaan.Perusahaan yang mampu bertahan dan berkembang adalah perusahaan yang mengacu kepada strategi orientasi pasar. 
Orientasi pasar merupakan suatu keharusan, jadikanlah orientasi pasar sebagai budaya atau kultur pada perusahaan. Hal ini akan mengakibatkan terciptanya; kinerja bisnis yang superior, nilai pelanggan yang superior, profitabilitas jangka panjang dan keunggulan daya saing perusahaan.
Jika dilihat untuk keberhasilan di jangka panjang, lebih baik perusahaan yang tidak melakukan orientasi terhadap pasar. Namun bagi perusahaan yang tidak berorientasi terhadap pasar, perusahaan tersebut harus melakukan orientasi terhadap produk agar usahanya bertahan hidup dengan melakukan spesialisasi dan berbiaya rendah dalam hal produksinya. Usaha yang dilakukan berfokus pada bagaimana meningkatkan daya saing produk di pasaran.



Pengaruh harga bagi pengusaha untuk membuat produk
Penyebab harga dapat memberikan dorongan bagi produsen karena dari sudut  pandang produsen harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan dalam artian merupakan pendapatan. Penetapan harga telah memiliki fungsi yang sangat luas di dalam program pemasaran. Menetapkan harga berarti bagaimana mempertautkan produk kita dengan aspirasi sasaran pasar, yang berarti pula harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen. Berbicara harga berarti bicara tentang citra kualitas dan seberapa tinggi ekslusifitasnya. Tinggi rendahnya harga sangat berpengaruh terhadap persepsi kualitas, sehingga ikut menentukan citra terhadap sebuah merek atau produk. Penetapan harga juga berbicara mengenai variasi produk. Jika produknya bervariasi tetapi ditetapkan dengan harga yang samamaka persepsi yang muncul adalah kesamaan kualitas sebagai cerminan variasi produk secara horisontal. . Jadi produsen perlu menggunakan pendekatan harga yang strategis agar dapat dapat mendukung pula tujuan bisnis secara keseluruhan.

Pengaruh harga bagi konsumen dalam menetapkan pembeliannya
Sementara itu, dari sudut pandang konsumen harga sering kali digunakan sebagai indicator nilai bila mana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu produk atau dalam arti kata harga merupakan pengorbanan bagi konsumen dalam mendapatkan suatu produk. Proses pengambilan keputusan dalam pembelian produk barang dan jasa sangat dipengaruhi oleh perilaku konsumen itu sendiri.
Dalam keputusan pembelian/membeli barang, konsumen ada lebih dari dua pihak yang terlibat dalam proses pertukaran atau pembeliannya. Kegiatan keputusan pembelian meliputi: pilihan akan produk, merek, pemasok, penentuan saat pembelian, jumlah pembelian. Umumnya ada lima macam peranan yang dapat dilakukan seseorang. Ada kalahnya kelima peran ini dipegan satu orang, namun sering kali pula peranan tersebut dilakukan beberapa orang. Pemahaman mengenai masing-masing peranan ini sangat berguna dalam rangka memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Daftar Pustaka

Peran Perdagangan Luar Negeri di Indonesia

PENGERTIAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan pend...