Kamis, 11 Mei 2017

Peran Perdagangan Luar Negeri di Indonesia

PENGERTIAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan didalam negeri, maka perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Di banyak negara perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Perdagangan internasional juga mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multiasional.

JENIS-JENIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan internasional yang dilakukan setiap negara di dunia memiliki berbagai jenis, yaitu sebagai berikut :
1.      Ekspor
Terdapat dua cara yang dilakukan dalam ekspor, yaitu :
a. Ekspor biasa, yaitu pengiriman barang ke luar negeri dengan ketentuan berlaku yang ditujukan kepada pembeli di luar negeri menggunakan letter of credits (L/C) dengan ketentuan tertentu.
b. Ekspor tanpa L/C, yaotu penjualan barang dengan mengirim barangnya terlebih dahulu melalui izin khusus dari departemen perdagangan.
2.  Barter merupakan penjualan dengan cara pengiriman barang ke luar negeri untuk ditukarkan langsung dengan barang yang dibutuhkan dalam negeri. Barter terdapat berbagai macam, yaitu: 
     a. Direct barter, yaitu sistem pertukaran barang dengan barang menggunakan alat penentu nilai atau denominator of value, suatu mata uang asing dan penyelesaiannya dilakukan melalui clearing pada negara perdagangan antar kedua negara yang bersangkutan.
   b. Switch barter, yaitu sistem perdaganagan dimana apabila salah satu pihak tidak mungkin memanfaatkan sendiri barang yang akan diterimanya dari pertukaran, pengimpor dapat mengambil alih barang tersebut ke negara ketiga yang membutuhkannya.
     c. Counter purchase, yaitu suatu sistem perdagangan timbal balik antar dua negara, dimana apabila suatu negara menjual barang kepada suatu negara maka negara yang bersangkutan harus membeli barang dari negara tersebut.
     d. Buy black barter, yaitu sistem penerapan ahli teknologi dari negara maju ke negara berkembang dengan membantu penciptaan produksi di negara berkembang, dimana hasilnya ditampung dan dibeli oleh negara maju.
3.      Konsinyasi (Consignment)
Konsinyasi merupakan penjualan dengan pengiriman barang. Pada konsinyasi belum ada pembeli tertentu di luar negeri. Penjualnya dapat dilakukan melalui pasar bebas atau bursa dagang dengan cara di lelang.
4.      Package Deal
Merupakan kegiatan perdagangan yang dilakukan guna memperluas pemasaran hasil produksi suatu negara. Perdagangan ini dilakukan dengan mengadakan perjanjian dagang (trade agreement) dengan salah satu negara. Isi perjanjian itu berupa ketetapan jumlah barang yang akan diekspor ke negara lain atau diimpor dari negara tertentu.
5.      Penyelundupan (Smuggling)
Penyelundupan merupakan suatu usaha yang bertujuan memindahkan kekayaan dari suatu negara menuju negara lain tanpa memenuhi ketentuan yang berlaku. Penyelundupan merupakan kegiatan yang tidak baik dan salah satu tindakan kriminalitas. Penyelundupan dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Penyelundupan yang seluruhnya dilakukan dengan cara ilegal
b. Penyelundupan administratif atau penyelundupan tak kentara (Custom Fraud)
6.      Border Crossing
Perdagangan ini terjadi bagi negara yang saling berbatasan satu sama lain, dengan persetujuan tertentu. Tujuan perdagangan ini adalah untuk memudahkan penduduk di negara yang berbatasan mengalami kemudahan dan kebebasan dalam bertransaksi. Perdagangan ini dapat terjadi dengan cara sebagai berikut:
a. Sea border (lintas batas laut), sistem ini terjadi pada dua negara yang memiliki batas negara berupa lautan, yang perdagangannya dilakukan dengan cara menyebrang laut.
b. Overland border (lintas batas darat), sistem ini terjadi pada dua negara yang memiliki batas negara berupa daratan. Perdagangan sistem ini dilakukan dengan cara melakukan interaksi antar negara satu dengan negara lain melalui batas darat di masing-masing negara melalui persetujuan yang berlaku.

FAKTOR-FAKTOR PENDORONG PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Ada 5 faktor yang mendorong perdagangan internasional, yaitu :
1.      Adanya Perbedaan Sumber Daya Alam
Perbedaan sumber daya alam antara berbagai negara mengakibatkan ada sejumlah barang yang tidak dapat dihasilkan oleh suatu negara.  Akibatnya, negara yang tidak memiliki sumber daya untuk menghasilkan suatu komoditas tertentu terpaksa harus membelinya dari negara lain.
2.      Adanya Perbedaan Biaya Produksi
Perbedaan dalam biaya produksi mengakibatkan perbedaan keuntungan yang akan diperoleh.  Negara yang mampu menekan biaya produksi lebihh murah akan memperoleh keuntungan yang relatif lebih besar dibandingkan negara yang biaya produksinya lebih tinggi.
3.      Perbedaan Selera
Adanya perbedaan selera memungkinkan kita menjual barang-barang dalam negeri ke luar negeri, dimana orang luar negeri menyukai barang yang diproduksi dalam negeri.  Begitu juga sebaliknya.
4.      Terbukanya Komunikasi dan Informasi Antarnegara
Teknologi berguna untuk mendapat informasi tentang berbagai produk dari luar negeri.  Kita dapat mengetahui barang apa yang diproduksi negara lain yang tidak bisa kita produksi sendiri, barang negara mana yang mutunya lebih baik, biaya produksi dari negara mana yang lebih murah, atau sebaliknya.  Jika kita mengetahui informasi tersebut, tentunya akan menjadi pendorong untuk melakukan perdagangan dengan negara yang bersangkutan.
5.      Perbedaan Sumber Daya Manusia
Suatu negara yang memiliki jumlah penduduk relatif banyak akan memproduksi barang-barang yang lebih banyak mengandalkan tenaga manusia dibandingkan mesin.  Sementara itu, negara yang memiliki sumber daya manusia relatif sedikit akan menghasilkan barang-barang yang lebih banyak diproduksi dengan mesin.

MANFAAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan timbul karena salah satu atau kedua belah pihak melihat adanya manfaat atau keuntungan tambahan yang bisa diperoleh dari perdagangan tersebut. Jadi, dorongan atau motif melakukan perdagangan adalah adanya kemungkinan diperolehnya manfaat tambahan tersebut.
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
·         Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
·         Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
·         Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
·         Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
Manfaat Perdagangan Internasional di bidang lain pada masa globalisasi ini juga semakin terasa. Bidang itu antara lain politik, sosial, dan pertahanan keamanan.
·         Politik
Perdagangan antar negara bisa mempererat hubungan politik antar negara. Sebaliknya, hubungan politik juga bisa mempererat hubungan dagang.
·         Sosial
Misalnya, ketika harga bahan pangan dunia sangat tinggi. Negara-negara penghasil beras berupaya untuk dapat mengekspornya. Di samping memperoleh keuntungan, ekspor di sini juga berfungsi secarasosial. Jika krisis pangan dunia terjadi, maka bisa berakibat pada krisis ekonomi.  Akibat berantainya akan melanda ke semua negara.
·         Keamanan
Misalnya, suatu egara non-nuklir mau mengembangkan senjata nuklir. Negara ini dapat ditekan dengan di kenai sanksi ekonomi. Artinya, negara lain tidak diperbolehkan menjalin hubungan dengan negara tersebut. Biasanya upaya seperti ini harus dengan persetujuan PBB. Hal ini di lakukan demi terciptanya keamanan dunia. Perdagangan internasional juga terkait dengan pertahanan suatu negara. Setiap negara tentu membutuhkan senjata untuk mempertahankan wilayahnya. Padahal, tidak semua negara mampu memproduksi senjata. Maka diperlukan impor senjata. Untuk mencegah perdagangan barang-barang yang membahayakan, diperlukan kerjasama internasional. Barang yang membahayakan tersebut misalnya senjata gelap, obat-obatan terlarang, hewan langka, ternak yang membawa penyakit menular, dsb. Untuk kepentingan inilah pemerintah semua negara memiliki bea cukai. Instansi ini dibentuk pemerintah suatu negara untuk memeriksa barang-barang ketika memasuki suatu negara.

Secara garis besar manfaat dari perdagangan internasional bagi suatu negara adalah sebagai berikut.
v  Memperoleh sejumlah barang yang dibutuhkan.
v  Mendapatkan harga yang lebih murah daripada barang tersebut diproduksi sendiri.
v  Melaksanakan kegiatan ekspor dan impor.
v  Menambah devisa negara dan hasil ekspor.
v  Melakukan alih teknologi dari negara lain.
v  Mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
v  Meningkatkan pendapatan nasional (Pendapatan Nasional Bruto)

PERANAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan luar negeri mempunyai pengaruh yang kompleks terhadap sektor produksi dalam negeri yaitu :
1.      Spesialisasi produksi
Spesialisasi plus dapat meningkatan pendapatan rill masyarakat, tetapi spesialisasi tanpa perdagangan dapat menurunkan pendapatn rill masyarakat. Ada tiga keadaan yang membuat spesialisasi tidak selalu bermanfaat bagi suatu negara. Keadaan ini kemungkinan spesialisasi produksi yang terlalu jauh, artinya ada sektor produksi yang terlalu terpusatkan satu atau dua barang saja. Ketiga keadaan ini yaitu:
a. Ketidakstabilan pasar luar negeri
b. Keamanan nasional
c. Dualisme
2.      Kenaikan (investasi surplus)
Dengan pendapatan rill masyarakat yang lebih tinggi berari negara mampu untuk menyisihkan dana sumber-sumber ekonomi yang lebih besar bagi investasi.
3.      Vent for surplus
Bahwa pertunbuhan ekonomi terangsang oleh terbukanya daerah pasar yang baru. inti dari proses “Vent For Surplus” ini tetap sama, baik dulu maupun sekarang yaitu: sumber-sumber ekonomi yang tidak bisa dimanfaatkan kecuali apabila ada saluran ke pasar dunia dan apabila modal asing diperkenankan masuk. Perbedaan pokoknya adalah bahwa di masa lampau Negara-negar pemiik sumber-sumber alam tersebut adalah Negara jajahan, sedangkan sekarang adalah Negara merdeka dengan pemerintahan nasionalnya. Kunci daripada apakah proses “Vent For Surplus” ini akan menghasilkan pembangunan ekonomi dalam arti sesungguhnya ataukah hanya “pertumbuhan ekonomi” seperti yang telah terjadi di zaman lampau, terletak ditangan pemerintah nasional. Mereka harus bisa meraih sebagian besar dari manfaat perdagangan yang dihasilkan dan menggunakannya bagi kepentingan pembangunan nasionalnya dalam arti yang sebenarnya
4.      Kenaikan produktivitas
Produktivitas adalah pengaruh yang sangat penting dalam perdagangan internasional dalam sektor produksi. Dibedakan menjadi tiga sumber utama dari peningkatan produktivitas  dan efesiensi yang timbel oleh adanya perdagangan luar negeri:
a. Economies of scale
b. Teknologi baru
c. Rangsangan persaingan

DAMPAK PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Dampak Positif
Ø  Kegiatan produksi dalam negeri menjadi meningkat secara kuantitas dan kualitas.
Ø  Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat, dan stabilitas ekonomi nasional.
Ø  Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor.
Ø  Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri, terutamadalam bidang sektor industri dengan munculnya teknologi baru dapat membantu dalam memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang singkat.
Ø  Melalui impor, kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi.
Ø  Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk berkeja.
Ø  Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.

Dampak Negatif
Ø  Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar.
Ø  Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
Ø  Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan bebas.
Ø  Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.

Penghambat-Penghambat Perdagangan ini diantaranya adalah:
Ø  Penghambat alami yaitu jarak antar negara. Semakin jauh tujuan barang yang akan dikirim, maka semakin tinggi pula biaya pengirimannya. Oleh karena itu, ongkos kirim merupakan salah satu penentu tingginya harga suatu barang. Masalah utama yang menjadi penghambat dari perdagangan internasional adalah penghambat yang dibuat sendiri yaitu tarif dan non tarif.
Ø  Tarif adalah bayaran atau pajak yaitu peraturan yang diberlakukan oleh pemerintah setempat yang dikenakan kepada barang-barang yang diimpor dari negara lain atau barang-barang yang akan diekspor ke negara lain. Pendapatan tarif di set rendah karena bertujuan untuk mengumpulkan uang bukan untuk mengurangi impor-impor barang atau jasa. Tarif pelindung di set cukup tinggi karena bertujuan untuk menakut-nakuti para importir dari harga produk asing yang dihargai lebih rendah dari produk domestik atau produk domestik yang dihargai lebih tinggi dari produk asing.

Dalam perdagangan internasional, ada banyak penghambat lainnya yang diciptakan selain tarif. Penghambat tersebut antara lain:
v  Kuota
v  Embargo
v  Kebijakan pengadaan pemerintah
v  Standardisasi pemerintah
v  Prosedur bea masuk dan keluar

Liberalisasi dalam perdagangan barang, jasa, investasi, dan mobilitas faktor produksi tenaga kerja akan berdampak pada kondisi ketenagakerjaan. Dampak pada kondisi ketenagakerjaan ini biasanya menjadi isu yang paling sensitif dalam pembentukan suatu kawasan integrasi ekonomi, seperti yang misalnya dialami oleh Uni Eropa. Secara teoritis, liberalisasi dalam keempat faktor di atas akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja, karena akan menciptakan kondisi yang mendorong perusahaan untuk mengalokasikan sumber-sumber daya secara lebih efisien.
Ada tiga keadaan yang membuat spesialisasi dan perdagangan tidak selalu bermanfaat bagi suatu negara. Ketiga keaadan ini berkaitan dengan kemungkinan spesialisasi produksi yang terlalu jauh, artinya adanya sektor produksi yang terlalu terpusatkan pada satu atau dua barang saja.
Keadaan ini adalah:
1.      Ketidakstabilan pasar luar negeri
Bayangkan suatu negara yang karena dorongan spesialisasi dari perdagangan, hanya memproduksi karet dan kayu. Apabila harga karet dan kayu dunia jatuh, maka perekonomian dalam negeri otomatis akan jatuh. Lain halnya apabila negara tersebut tidak hanya berspesialsasi pada kedua barang tesebut, tetapi juga memproduksi barang-barang lain baik untuk ekspor maupun untuk kebutuhan dalam negeri sendiri. Turunnya harga dari satu atau dua barang mungkin bisa diimbangi oleh naiknnya haga barang-barang lain. Inilah pertentangan atau konfik antara spesialisasi dengan diversifikasi. Spesialisasi biasa meningkatkan pendapatan riil masyarakat secara maksimal, tetapi dengan resiko ketidakstabilan pendapatan tetapi dengan konsekuensi harus mengorbankan sebagian dari kenaikan pendapatan dari spesialisasi. Sekarang hampir semua negara di dunia menyadari bahwa spesialisasi yang terlalu jauh (meskipun didasarkan atas prinsip keunggulan komperatif, seperti yang ditunjukan oleh teori ekonomi) bukanlah keadaan yang baik. Manfaat dari diversifikasi harus pula diperhitungkan.
2.      Keamanan nasional
Bayangkan suatu negara hanya memproduksi satu barang, misalnya karet, dan harus mengimpor seluruh kebutuhan bahan makanannya. Meskipun karet adalah cabang produksi dimana negara tersebut memiliki keunggulan komperatif yang paling tinggi, sehingga bisa meningkatkan CPFnya semakin mungkin, tentunya keadaan seperti ini tidak sehat. Seandainya terjadi perang atau apapun yang menghambat perdagangan luar negeri, dari manakah diperoleh bahan makanan bagi penduduk negara tersebut? Jelas bahwa pola produksi seperti yang didiktekan oleh keunggulan komperatif tidak harus selalu diikuti apabila ternyata kelangsungan hidup negara itu sendiri sama sekali tidak terjamin.
3.      Dualisme
Sejarah perdagangan internasional negara-negara sedang berkembang, terutama semasa mereka masih menjadi koloni negara-negara Eropa, ditandai oleh timbulnya sektor ekspor yang berorientasi ke pasar dunia dan yang sedikit sekali berhubungan dengan sektor tradisional dalam negeri. Sektor ekspor seakan-akan bukan merupakan bagian dari negeri itu, tetapi bagian dari pasar dunia. Dalam keadaan seperti ini spesialisasi dan perdagangan internasional tidak memberi manfaat kepada perekonomian dalam negeri. Keadaan ini di negara-negara sedang berkembang setelah mereka merdeka, memang sudah menunjukan perubahan. Tetapi sering belum merupakan perubahan yang fundamental. Sektor ekspor yang “modern” masih nampak belum bisa menunjang sektor dalam negeri yang “tradisional”.

Ketiga keadaan tersebut di atas adalah peringatan bagi kita untuk tidak begitu saja dan tanpa reserve menerima dalil perdagangan Neoklasik bahwa spesialisasi dan perdagangan selalu menguntungkan dalam keaadaan apapun. Tetapi di lain pihak, uraian diatas tidak merupkan bukti bahwa manfaat dari perdagangan tidaklah bisa dipetik dalam kenyataan. Teori keunggulan komperatif masih memiliki kebenaran dasarnya, yaitu bahwa suatu negara seyogyanya memanfaatkan keunggulan komperatifnya dan kesempatan”transformasi lewat perdagangan”. Hanya saja perlu diperhatikan bahwa dalam hal-hal tertentu pertimbangan-pertimbangan lain jangan dilupakan.


Daftar Pustaka

Rabu, 12 April 2017

Tugas Perekonomian Indonesia 2

KELOMPOK PEREKONOMIAN INDONESIA
1.     AGNES CINTYA
2.    AYUWANA DAUD ROMBE
3.    DIANTO WIRASISTA
4.    DWI LESTARI
5.    MICHAEL HERRY
6.    MUHAMMAD FAQIHUDDIN ZULFIKAR
7.    PURWOKO HARI
8.    SHINTA BUTAR BUTAR
9.    SYAFIRA AYU SAQINAH

Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi atau economic growth merupakan sebuah proses kenaikan dari output dalam jumlah perkapita yang dilihat dalam jangka yang sangat panjang. Dalam pengertian ini sendiri terbagi atau tiga proses yang dijelaskan sebagai berikut:
Proses, ini menggambarkan pertumbuhan dari ekonomi yang dilihat dari waktu ke waktu dimana dalam sifatnya yang lebih dinamis
Output dalam jumlah perkapita dalam konsep ini dikatikan dengan Aspek Output Total atau GDP dan juga aspekdari jumlah penduduknya
Jangka panjang. Ini adalah proses yang menunjukkan kecenderungan terjadinya perubahan dari perekonomian dalam jangka waktu yang lebih panjang dan waktu tertentu.
Jika diartikan dengan lebih sederhana maka pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai kenaikan dari output total dalam waktu yang panjang dimana tanpa anda harus memandang apakah kenaikan ini lebih kecil atau bahkan lebih besar dari jumlah laju pertumbuhan penduduk yang juga ikut turut diikuti dengan pertumbuhan struktural  sesuai dengan perekonomian ataupun tidak.
Pertambahan potensi dalam satu produksi yang besar dari pertambahan hasil produksi yang sebenarnya juga dikatakan dengan lebih sederhana untuk definisi dari pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian maka perkembangan atau pertumbuhan ekonomi menjadi lebih lambat untuk potensinya. Selain itu pertumbuhan ekonomi juga diartikan juga sebagai proses dari kenaikan dari kapasitas produksi dari suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan dari jumlah pendapatan nasional. Sistem perekonomian akan mengalami pertumbuhan jika jumlah balas dari jasa terhadap faktor produksi telah mengalami kenaikan dalam jumlah tertentu jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Perkembangan Ekonomi
Perkembangan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Perkembangan  ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Perusahaan adalah salah satunya pengembang ekonomi di negara-negara di dunia pada saat ini . Perusahaan berperan penting dalam pengembangan petumbuhan yang sangat menonjol di berbagai bidang ekonomi. Meskipun dibilang perkembangan ekonomi di dunia atau di suatu negara telah berkembang , namun patut di perhatikan juga tetap ada kelas-kelas di bidang ekonomi yang bertumbuh tersebut.

Pertumbuhan Dan Perkembangan Ekonomi
Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi memiliki arti yang berbeda. Jika pertumbuhan ekonomi adalah kondisi dimana salah satu indikator salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian maka tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya akan makin tinggi pula karena kesejahteraan masyarakat. Tentu saja ini akan mempengaruhi pendapatan anda.
Perkembangan ekonomi sendiri adalah kenaikan dalam jangka panjang dari satu negara untuk menyediakan banyak barang ekonomi yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah pendudukan. Dan kemampuan sebuah negara yang bisa mengembangkan ini biasanya dilihat dari kemajuan dari bidang teknologi penyesuaian dari lembaga dan juga ideologi.

Contoh kasus pertumbuhan ekonomi
Kemiskinan merupakan keadaan masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup meliputi makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan sebagai akibat berkurangnya pendapatan masyarakat secara riil. Masyarakat mengalami penurunan daya beli barang-barang kebutuhan pokok secara umum. Akibatnya, masyarakat tidak dapat hidup secara layak sehingga taraf hidupnya menurun.
Berdasarkan data BPS bulan Maret 2012 jumlah penduduk yang berada dalam garis kemiskinan berjumlah sekitar 29,13 juta orang (11,96%). Jumlah ini berkurang sebanyak 0,89 juta orang dari periode yang sama tahun sebelumnya. Menurunnya angka kemiskinan ditunjang adanya penurunan harga komoditas makanan sedikit lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan.

Pendapat kami mengenai pertumbuhan ekonomi
Perekonomian Indonesia pada saat pertama kali merdeka sangat buruk, hal ini karena tingkat inflasi yang sangat tinggi, penyebabnya adalah pada saat itu beredar lebih dari satu mata uang yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Dengan keadaan perekonomian yang seperti ini sangatlah buruk bagi kelangsungan perekonomian Negara Indonesia.
Yang menyebabkan perekonomian Indonesia sangat buruk selain inflasi adalah karena Indonesia dijajah oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang dalam jangka waktu yang amat lama, kurang lebih 350 tahun. Mereka mengeksploitasi kekayaan alam negeri ini dengan skala yang sangat besar. Pada saat itu para penjajah dengan seenaknya menentukan sistem perekonomian negeri ini, misalnya “cultuurstelste” yang membuat keringat rakyat kita pada saat itu terkuras habis dan tentunya hasil dari kerja keras mereka tidak sebanding dengan apa yang mereka dapatkan terlebih sistem kerja paksa “rodi” saat itu masih berlaku.
Pada masa demokrasi liberal perekonomian Indonesia kian terpuruk. Perekonomian diserahkan seutuhnya kepada pasar. Padahal saat itu pengusaha pribumi masih sangat lemah, dan akibatnya mereka kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi.
Dari tahun ke tahun Indonesia berjuang demi memperbaiki perekonomiannya hingga saat ini, dan tentunya ini bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah. Banyak usaha yang dilakukan dalam rangka memperbaiki perekonomian Indonesia. Misal pada saat pemerintahan SBY tahun 2006 yang menaikan harga BBM (mencabut subsidi BBM) dan BLT (Bantuan Langsung Tunai). Hal ini banyak mengundang kontroversi dari berbagai kalangan. Yang sangat jelas terlihat adalah program BLT. Bantuan tunai dari pemerintah justru tidak sampai ke tangan rakyat yang membutuhkan secara menyeluruh. Banyak dari rakyat kecil yang tidak menikmati bantuan tunai dari pemerintah itu.
Secara umum, perekonomian Indonesia pada tahun 2010 menunjukkan prestasi yang cukup baik. Sebagai negara yang mampu mencapai pertumbuhan positif selama masa krisis finansial global, Indonesia semakin mendapat kepercayaan di mata dunia Internasional.
Namun, kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih rendah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia memang cukup tinggi, akan tetapi efek masyarakatnya terlalu rendah. Setap satu persen pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya menyerap 250 ribu tenaga kerja baru. Hal ini yang menyebabkan masih tingginya tingkat pengangguran. Menjadi suatu pekerjaan rumah untuk pemerintah untuk memperbaiki kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satunya caranya adalah dengan memperkuat kembali industri nasional, terutama di sektor manufaktur dan agroindustri. Reindustrialisasi ini bisa dilakukan dengan menyokong pertumbuhan industri nasional melalui perbaikan infrastruktur, perbaikan birokrasi, dan pemberian bantuan modal bagi industri yang membutuhkan.

Daftar Pustaka:

Selasa, 07 Maret 2017

Kesan dan Pesan

Mengenyam bangku pendidikan tinggi adalah suatu kewajiban bagi saya. Itu merupakan satu dari sekian cara yang harus ditempuh untuk kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Apalagi di dalam keluarga kecil saya, belum ada yang mengenyam pendidikan tersebut. Orang tua saya merupakan motivasi saya dalam mengikuti perkuliahan. Ayah saya yang banting tulang dari pagi hingga malam untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan ibu saya yang mengurusi segala pekerjaan di rumah. Dukungan moril dan materil pun saya dapatkan dari mereka sampai saat ini. Jadi saya wajib untuk membahagiakan mereka walau tidak bisa membalas apa yang mereka sudah korbankan demi saya.
Saya merupakan alumni SMAN 98 Jakarta jurusan IPA angkatan 2016. Sebenarnya saya hanya condong kepada matematika karena saya suka angka, data, dan hitung-hitungan, namun karena satu paket dengan IPA maka mau tidak mau juga harus belajar fisika, kimia, dan biologi. Setelah 3 tahun lamanya belajar disana membuat saya semakin mantap untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun saya tidak akan memilih jurusan yang berhubungan dengan IPA. Setelah UN selesai dilaksanakan, saya mendaftar di SNMPTN namun tidak diterima. Lalu saya mencoba SBMPTN dengan mengambil jurusan statistika dan lagi-lagi saya tidak lolos. Selain dua jalur tersebut saya mengikuti USM PKN STAN yang merupakan harapan satu-satunya saat itu, namun takdir berkata lain. Saya kembali gagal di akhir-akhir bagian tesnya.
Setelah berhasil menenangkan diri karena syok dengan kenyataan itu, saya dan keluarga berembug untuk menentukan ke depannya. Setelah berbagai macam pandangan dari sejumlah keluarga saya, saya pun memutuskan untuk mengikuti pendidikan tinggi di Universitas Gunadarma. Selain itu saya mendapatkan beasiswa dari try out UN yang diselenggarakan oleh Gunadarma saat SMA lalu. Keluarga saya pun menyetujui, bahkan keluarga besar saya mendukung dan menyemangati saya.
Ketika melakukan pendaftaran di Gunadarma saya memilih jurusan akuntansi fakultas ekonomi yang sejalan dengan minat saya. Setelah mendaftar ulang dan tes kesehatan, saya mengikuti PPSPPT universitas dan PPSPPT fakultas. Pengumuman pembagian kelas pun telah keluar lalu saya mencari nama saya dan masuk kelas 1EB12 dengan jadwal belajarnya yang sudah ada. Hari pertama saya masih mencari teman sekelas saya karena masih belum mengenal satu sama lain. Lalu perkuliahan kami memulai kelas dengan sangat dingin. Hanya beberapa sapaan dan masih asyik dengan handphone sendiri. Saya sendiri pada dasarnya adalah orang yang mudah bergaul sehingga dapat dengan mudah memiliki teman baru. Dengan beberapa perkenalan singkat kepada yang lainnya kamipun sudah memulai menjalin pertemanan. Kendala yang pertama saya hadapi ialah menghafal nama mereka karena masih tertukar, terlebih lagi yang perempuan berhijab. Setelah beberapa minggu berbaur, kami sudah bisa membuat kelas kami menjadi “panas” dalam artian sudah banyak terjalin komunikasi diantara kami.
Dalam proses belajar saya agak menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru ini karena berbeda dari SMA dahulu. Saya ingin lebih aktif dan sering bertanya dalam sesi tanya jawab yang diberikan oleh dosen. Beberapa mata kuliah dapat saya kuasai dan mampu saya pahami, namun berbeda dengan mata kuliah ekonomi dan akuntansi itu sendiri karena sebenarnya saat SMA dahulu saya tidak pernah sekalipun menyicipi pelajaran tersebut. Namun saya tidak menyerah begitu saja. Saya berusaha semaksimal mungkin mengikuti mata kuliah tersebut agar tidak ketinggalan dengan teman-teman yang lain dari jurusan IPS dan yang lainnya. Dengan banyak bertanya kepada teman yang sudah lebih mengerti dan mempelajarinya lewat buku dan artikel di internet. Selain itu saya pun mengenal banyak dosen yang berbagai macam watak dan sifatnya. Ada yang baik, ramah, bisa diajak bercanda hingga yang tegas, galak, dan sulit dimengerti pun ada. Walau terkadang membuat saya terpancing emosi, namun saya tetap menghormati karena beliau semua adalah orang yang memberi banyak ilmu kepada saya.
Secara keseluruhan saya bisa mengikuti apa yang diberikan oleh Gunadarma dan mampu membiasakan diri dengan lingkungan sekitarnya. Saya akan terus berdoa, bekerja keras serta tekun belajar untuk mengukir prestasi selama saya kuliah disini. Keinginan untuk menjadi seseorang yang berguna bagi keluarga, agama, bangsa dan negara telah mengakar di dalam jiwa ini. Saya berharap kelas 1EB12 ini tetap solid, kuat, bersatu dan selalu kompak, agar kita bersama-sama mencapai tujuan kita masing-masing.

Selasa, 06 Desember 2016

TUGAS 7


Marketing Mix atau Bauran Pemasaran
Marketing mix atau bauran pemasaran ini merupakan serangkaian unsur-unsur pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran.
Pengertian marketing mix menurut Kotler merupakan sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk meyakinkan objek pemasaran atau target pasar yang dituju. Sedangkan pengertian marketing mix menurut Stanton (1978) adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. Rangkaian dari 4 variabel inilah yang disebut jgua sebagai unsur-unsur marketing mix.

Unsur-Unsur 7P dalam Bauran Pemasaran
·         Product (produk)
·         Price (harga)
·         Place (distribusi)
·         Promotion (promosi)
·         People (orang)
·         Process (proses)
·         Physical Evidence (sarana fisik)

Dari ketujuh elemen marketing mix tersebut yang merupakan kunci sukses bagi sebuah usaha (jasa yang bertempat/salon/spa/warnet) diantaranya adalah kelengkapan produk layanan yang siap ditawarkan (one stop service), lokasi yang strategis, keramahan dan efektivitas pelayanan, tempat parkir yang memadai, dan fasilitas lain pendukung kenyamanan konsumen.

Orientasi pasar, perusahaan yang melakukan orientasi pasar, dan jangka panjangnya
Orientasi pasar bagi perusahaan merupakan suatu keharusan untuk bertahan hidup di lingkungan yang dinamis dan penuh dengan persaingan. Perusahaan pada kondisi intensitas persaingan yang tinggi sangat diperlukan strategi orientasi pasar, perusahaan dengan orientasi pasar yang minimum akan kalah bersaing dengan perusahaan pesaing.
Menurut Cravens & Peircy (2006) menyatakan bahwa ada dua pendekatan yang dapat dilakukan untuk berorientasi pasar, yaitu pendekatan Market Driven dan Driving Market.Market Driven merujuk pada orientasi bisnis yang berdasarkan pada pemahaman dan reaksi terhadap pilihan-pilihan dan perilaku pemain di struktur pasar yang ada. Strategi tradisional berfokus pada konsumen dimana diasumsikan bahwa konsumen mengetahui apa yang mereka inginkan. Implikasi dari hal tersebut adalah the rules of the competitive game dibentuk oleh pembeli (Carpenters et.,al., 2001). Sedangkan Driving Market approach mengimplikasikan pengaruh terhadap struktur pasar atau prilaku pasar, dengan tujuan meningkatkan posisi persaingan. Baik pendekatan market driven dan driving market, sama-sama berfokus pada konsumen, pesaing, dan kondisi pasar secara umum.
Perencanaan strategis berorientasi pasar adalah sebuah proses manajerial untuk membangun dan memelihara jalan yang baik antara tujuan-tujuan organisasi, keahlian-keahlian, sumber daya dan peluang-peluang yang diakibatkan perubahan pasar. Terobosan strategi dapat dilakukan melalui pemahaman yang baik dan respon yang sesuai dengan karakterisitk pasar.
Contoh kasus adalah kopi, yang merupakan salah satu komoditas tertua di dunia. Ritual minum kopi telah membentuk persepsi dan preferensi konsumen tentang kopi. Di Indonesia, kopi umumnya diminum oleh pria atau masyarakat separuh baya. Beberapa dekade lalu kopi adalah minuman yang dipersepsikan murah dan kurang bergengsi bagi remaja, pemudi, dan wanita profesional.
Di sisi lain, perkembangan social menempatkan kafe sebagai tempat yang representatif untuk mengekspresikan gaya hidup. Melalui konsep kafe, Excelso menyajikan kopi dengan gaya Itali kemudian berhasil membentuk citra yang berbeda mengenai ritual minum kopi. Saat ini setiap sore dengan mudah dijumpai, remaja baik pria maupun wanita berkumpul di kafe menikmati kopi sebagai manifestasi gaya hidup modern. Mereka menggugurkan konsep lama mengenai kopi sebagai minuman murah yang lebih tepat untuk pria.
Perusahaan dengan orientasi pasar yang rendah hanya memiliki pemahaman yang dangkal terhadap persaingan dan kebutuhan pelanggan. Dengan begitu, pelanggan lebih mudah tertarik kepada pesaing yang memberikan penawaran customer value (nilai pelanggan) lebih baik atau bahkan sama. Bagi perusahaan, hal ini akan menyebabkan posisi persaingan yang tidak terfokus. 
Perusahaan yang berorientasi pasar harus menekankan perhatian dan kemampuannya pada pelanggan (customer) guna terciptanya nilai pelanggan yang superior guna meningkatan keunggulan bersaing perusahaan.Perusahaan yang mampu bertahan dan berkembang adalah perusahaan yang mengacu kepada strategi orientasi pasar. 
Orientasi pasar merupakan suatu keharusan, jadikanlah orientasi pasar sebagai budaya atau kultur pada perusahaan. Hal ini akan mengakibatkan terciptanya; kinerja bisnis yang superior, nilai pelanggan yang superior, profitabilitas jangka panjang dan keunggulan daya saing perusahaan.
Jika dilihat untuk keberhasilan di jangka panjang, lebih baik perusahaan yang tidak melakukan orientasi terhadap pasar. Namun bagi perusahaan yang tidak berorientasi terhadap pasar, perusahaan tersebut harus melakukan orientasi terhadap produk agar usahanya bertahan hidup dengan melakukan spesialisasi dan berbiaya rendah dalam hal produksinya. Usaha yang dilakukan berfokus pada bagaimana meningkatkan daya saing produk di pasaran.



Pengaruh harga bagi pengusaha untuk membuat produk
Penyebab harga dapat memberikan dorongan bagi produsen karena dari sudut  pandang produsen harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan dalam artian merupakan pendapatan. Penetapan harga telah memiliki fungsi yang sangat luas di dalam program pemasaran. Menetapkan harga berarti bagaimana mempertautkan produk kita dengan aspirasi sasaran pasar, yang berarti pula harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen. Berbicara harga berarti bicara tentang citra kualitas dan seberapa tinggi ekslusifitasnya. Tinggi rendahnya harga sangat berpengaruh terhadap persepsi kualitas, sehingga ikut menentukan citra terhadap sebuah merek atau produk. Penetapan harga juga berbicara mengenai variasi produk. Jika produknya bervariasi tetapi ditetapkan dengan harga yang samamaka persepsi yang muncul adalah kesamaan kualitas sebagai cerminan variasi produk secara horisontal. . Jadi produsen perlu menggunakan pendekatan harga yang strategis agar dapat dapat mendukung pula tujuan bisnis secara keseluruhan.

Pengaruh harga bagi konsumen dalam menetapkan pembeliannya
Sementara itu, dari sudut pandang konsumen harga sering kali digunakan sebagai indicator nilai bila mana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu produk atau dalam arti kata harga merupakan pengorbanan bagi konsumen dalam mendapatkan suatu produk. Proses pengambilan keputusan dalam pembelian produk barang dan jasa sangat dipengaruhi oleh perilaku konsumen itu sendiri.
Dalam keputusan pembelian/membeli barang, konsumen ada lebih dari dua pihak yang terlibat dalam proses pertukaran atau pembeliannya. Kegiatan keputusan pembelian meliputi: pilihan akan produk, merek, pemasok, penentuan saat pembelian, jumlah pembelian. Umumnya ada lima macam peranan yang dapat dilakukan seseorang. Ada kalahnya kelima peran ini dipegan satu orang, namun sering kali pula peranan tersebut dilakukan beberapa orang. Pemahaman mengenai masing-masing peranan ini sangat berguna dalam rangka memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Daftar Pustaka

Peran Perdagangan Luar Negeri di Indonesia

PENGERTIAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan pend...